Diduga Kehabisan Oksigen, Tewas Didalam Sumur


Lumajang, Memo
Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, banyak sumber mata air atau sumur warga yang mulai mengering. Hal itu yang memicu Sumar (55), warga Desa Bagu, Kecamatan Pasirian, bersama 2 anaknya mengeruk sumur yang ada dilahan kebun pepayanya. Akibatnya, diduga kehabisan oksigen saat berada di dalam sumur, akhirnya membuat Sumar tewas.
Korban saat dievakuasi oleh petugas Polsek Pasirian
Peristiwa itu terjadi pada kemarin sore, sekitar pukul 16.00 Wib,saat itu Sumar berangkat dari rumahnya bersama 2 orang anak laki-lakinya, masing-masing bernama Timan (30), dan Heri (32), menuju kebun kebun papaya miliknya, yang ada di Desa Bades, Kecamatan Pasirian.
Mereka berangkat bertiga hendak mengeruk sumur yang ada dilahan kebun papaya itu karena mulai tidak mengeluarkan air. Menurut Heri, belakangan ini kebun tanaman pepayanya mulai banyak yang mengering karena kurangnya pengairan.”Air sungaipun juga tidak mengalir Pak,” terang heri kepada Memo.
Kondisi itulah akhirnya Sumar mengajak kedua anak laki-lakinya mengeruk kembali sumurnya. Saat itu Sumar, bertugas masuk mengeruk pasir yang ada di dalam sumur tersebut.  Sedangkan kedua anaknya berada diatas sambil menarik pasir hasil galian bapaknya yang ada didalam sumur dengan menggunakan tambang.
Pada pengerukan pertama, pekerjaan tersebut  lancar-lancar saja hingga mendapat beberapa ember pasir yang diangkatnya. Setelah dirasa capek, mereka memutuskan untuk beristirahat sebentar dan Sumar naik keatas sambil merokok dan minum kopi yang dibawanya dari rumah.
Setelah istirahatnya dirasa cukup, akhirnya ketiganya melanjutkan kembali pengerukan sumur itu. Tapi, pada saat Sumar masuk kedalam sumur, tiba-tiba ia kejang-kejang dan tidak bersuara. Kondisi itu membuat panik kedua anak lelakinya.
Karena diameter sumur yang hanya sekitar 50 Cm, maka kedua anaknya kesulitan untuk mengelurkan bapaknya yang ada didalam sumur tersebut. Selanjutnya salah satu dari anak korban meminta bantuan kepada warga yang tak jauh dari tempat kejadian.
Beruntung, petugas Polsek Pasirian yang dihubungi lewat telepon segera datang, akhirnya petugas yang dibantu oleh beberapa warga, bersama-sama berusaha mengeluarkan jasad korban dari atas sumur itu. Alhasil, setelah beberapa jam kemudian, jasad korban bisa dikeluarkan dari dalam sumur dengan kondisi kaku dan pucat.
Selanjutnya jasad korban langsung dibawa pulang dengan menggunakan mobil patroli. Tetapi setelah petugas hendak membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi, pihak keluarga keberatan dan berdalih jika pihak keluarga sudah rela dan mengiklaskan kebergian korban.
Selanjutnya pihak keluarga secara tertulis membuat surat pernyataan yang intinya keberatan jika dilakukan otopsi pada jasad korban. Surat pernyataan tersebut juga diketahui oleh Kepala Desa setempat sebagai kekuatan dari pihak keluarga.
Menurut Aiptu Lugito, Kanit Reskrim Polsek Pasirian ketika dikonfirmasi Memo, membenarkan kejadian tersebut, namun pihak keluarga keberatan dilakukan otopsi. “Diduga saat berada didalam sumur tersebut, korban kehabisan oksigen dan tidak bisa bernafas,” tegas Lugito mendamping Kapolsek Pasirian AKP Sudarminto. (cw6)